Seperti berada di bawah alas kaki
berkali terinjak namun tak teriak
hanya menahan gundukan sesak
yang mungkin ada saatnya kelak
kan pecah jua bak gunung merapi
muntahkan pijar lava tiada henti
akumulasi bongkahan emosi jiwa
semburkan endapan lumpur kecewa
Terinjak alas kaki di runcing
amarah berjalan pongah melenggok
di tubuh hari lukai sepotong hati
hingga berdarah-darah dan lantas
menyobek sehelai hak-hak lelaki
tanpa secuil rasa menghargai
mungkin sekerat hati miliknya
telah mati dikubur di pusara angkuh
Tapak-tapak sepatu riuh berjalan
menginjak-injak buat rasa pun
kian remuk dan angkara menggemuk
lantas benteng pertahanan runtuh
dihempas kecamuk badai namun
sukar guna mengeluh kemudian
lelaki berada di bawah alas kaki
tertunduk terdiam bisu dengan
rasa miliknya yang kian membatu
Dan lalu perempuan pongah itu ditinju
H 3 R 4
Jakarta, 25/07/2022