Takada yang dapat kupersembahkan
mewakili isi jiwa selain
syair-syair sahaja
kugurat dengan
buluh pena
Dari seorang pengagum rahasiamu
yang acapkali bersembunyi
di balik ceceran aksara
lantas muntahkan
segenap rasa
Aku sungguh tak piawai merayu
meski aku amat memujamu
setinggi langit asaku
sedalam samudra
rasa dambaku
Aku cukup mengamatimu dengan
sepasang mata elangku yang
tak pernah letih memburu
di antara sekelebat
bayang semu
Kaulah lembar sajak-sajak sepiku
temani arungi putaran waktu
bak si pungguk rindukan
bulan ditebas sebilah
parang kenyataan
Rose kau adalah mawar terindah
bertahta di singgasana atma
hingga kelak kututup usia
habis masa berkelana
di buana nan fana
H 3 R 4
Jakarta, 19/07/2022