Kusulut batang cerutu di sela
lentik jemari
kepulan putih meliuk
gemulai bak
pinggul songgeng milik
seorang penari
ikuti irama rampak gendang
gaduh ditabuh
di panggung sepi penari asap
acapkali menari
seperti halnya sekerat imaji
kulambungkan
amat tinggi menembus
labirin sepi
menguak pintu-pintu apatis
merobek jahitan
luka hingga kembali menganga
aku terperangkap
di persimpangan masa silam
kusesap cerutu
penari asap liar menari
di hadapanku
tanpa perlu saweran
dalam sesap
sejenak aku lupa akan
amarah dan luka
H 3 R 4
Jakarta, 13/6/2022