Waktu berlarian
amat tergesa di sela
hiruk pikuk di tubuh masa
dikerumunan perlintasan tanpa
tempat pemberhentian terus saja laju
patahkan detik serta bengkokkan menit
Tak sudi ia menunggu
dan tak jemu ia memutar
detik dan menit laju seirama
hadirkan sebulat surya sebagai
penerang nan hangati luas bentala
datangkan seulas senyum terkembang
Milik juwita malam
di antara bentang kelam
pada geliat nadi kehidupan
beringsut di usia kian menyusut
di rupa dunia tampak renta menua
dalam dentang waktu kerap bergema
Waktu gesit berlarian
tampak terburu-buru seolah
enggan tertinggal kereta masa
dalam deret gerbong bajanya nan
membawa cerita perihal sekelumit
kisah anak manusia penghuni buana
Waktu menggamit
dan berlari di atas tumit
berdansa di altar kehidupan
sekuatnya pecahkan pundi-pundi
persoalan sekeras karang di lautan
hingga lebur bahagia pun menyembur
H 3 R 4
Jakarta, 11/6/2022