Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Di Lorong Ketakutan

3 Juni 2022   22:23 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:27 106 16
Di Lorong Ketakutan

Ia masih enggan bersuara
mengawali cerita menguak tabir
perihal lebam pada sekujur tubuhnya

Sesekali tubuh didapati
bergetar hebat dan sepertinya
ia ingin sembunyi dari sesuatu yang

Menakuti dan tak hanya
buat hela nafasnya memburu
namun juga buatnya tak nyaman

Didekapnya erat boneka
seakan sedikit menghalau cemas
di antara gerigi traumatis nan beringas

Pikirnya masih berada
di lorong panjang ketakutan
buat ingin berlari sejauh mungkin

Aniaya atas diri mencipta
sesayat trauma di antara sela
luka-luka di jiwa memar yang tiada

Pernah akan memudar
meski tapak kaki waktu berlalu
dan mentari tetap dengan hangatnya

Di lorong ketakutan
kengerian tak kunjung enyah
meski masa terus saja mengunyah

Lebam tandamata
sebuah aniaya yang kan
diingatnya sepanjang usia


H 3 R 4
Jakarta,  03/06/2022


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun