Biarkan ia terus bernyanyi
meski senandungnya
terdengar sumbang
Jangan malah ia diciduk lantas
kemudian menghilang dan
tak tahu rimbanya
Tak berselang lama keluarganya pun
kasak-kusuk.cari tahu di mana.
letak keberadaannya
Namun tak kunjung ditemukan
hidupkah... matikah... lantas
di mana letak kuburnya
Yang hingga kini jadi selubung tirai
misteri tak terpecahkan kedati
diketok bilah palu waktu
Biarkan ia terus bernyanyi meski
gaungnya hanya terdengar
bagi segelintir orang
Dibalik nada-nada sumbang
namun senandungnya
berisi kenyataan
Terdengar bak kaleng rombeng
laksana barang rongsokan
bekas dilungsur waktu
Kendati senandung pun kian parau
bak bayu menampar hutan bakau
laksana tarian haus kemarau
Siang di sebrang istana ada yang
tertawa cekikik mengilik
mengorek merobek
Nyata selaput gendang telinga
hingga luka berdarah
bertambah parah
Biarkan ia bebas bernyayi
tralala .. trilili .. Â hingga
riuh tak terdengar lagi
Dengan seribu tanya di hati
kemanakan ia pergi
diciduk lagi atau?
Tanda tanya besar menggantung
H 3 R 4
Jakarta, 12/5/2022