Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ketika Media Menjadi Denyut Nadi

4 Mei 2022   17:04 Diperbarui: 4 Mei 2022   17:13 366 12
Ketika Media Menjadi Denyut Nadi

Gawai tak henti berbunyi
kehidupan pribadi tertelanjangi
semua jadi konsumsi publik
seolah menjadi sepiring
santapan empuk dalam sekerat
daging alot nan kenyalnya
kehidupan hedonis dan kaum sosialita

Takada ruang bagi privacy
banyak pasang mata leluasa melucuti
semua seakan tanpa partisi
dapat dipenetrasi dan dilumat dengan
sorot nanar bak Serigala lapar
tak ada yang tertampar melainkan
gairah kian menggelepar

Dan sehelai tirai privacy
pun telah koyak sebab kehidupan
menjadi milik khalayak
takada sekat membatasi hingga
hari ke hari sekedar
mempertontonkan kemewahan
takada faedah sama sekali

Hanya membuat liur
menetes deras di sela ingin
mencicipi kehidupan
yang bagaikan langit dan bumi
amat timpang jomplang
meski tak selamanya apa yang
terlihat hadirkan butir

Mutiara bahagia tanpa
disisipi sekelumit drama panjang
ketika media menjadi
denyut nadi kehidupan pribadi
pun tersingkap dan
rakus dilahap bagaikan lalap
dikunyah mentah-mentah


H 3 R 4
Jakarta, 4/5/2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun