Kesedihan . . .
menggenang di pelupuk mata
luruhkan tetes keharuan
biru sebiru banyu
di telaga rasa
Sendu . . .
menggantung bagaikan payoda
kelam dilingkupi muram
bibir terkatup diam
lara merejam
Duka . . .
merajut seutas benang senyap
kental seduhan aroma luka
terhidu amis dari netra
memerah gerimis
Pilu . . .
mengetuk ribuan kali serta
mencungkil keji kedua
biji mata sepi lalu
sunyi meraja
Lara . . .
masih setia menghuni tiap ruang
di kalbu bercat kelabu dan
duduk di singgasana
bertirai pilu
Nelangsa . . .
cucurkan kristal bening di mana
bulir-bulirnya terjerembab
menitik di atas putik
sekar sukma
Perih . . .
luka nan koyak kucurkan getih
meniti hari dengan tertatih
menahan dera pedih
merenda sedih
H 3 R 4
Jakarta, 4/5/2022