Kaki-kaki masa terus berjalan
menginjak tubuh waktu
menyobek tanggalan
tertera di almanak
Ranting lapuk dikapak waktu
hingga jatuh terhempas
ke muka tanah merah
disusul gemertak
Jatah hidup insan bak helai daun
dirontokan oleh jemari takdir
hingga menguning lalu
luruh terpelanting
Kemudian rebah pertanda waktu
telah menemui kata sudah
temui garis akhir ujung
titik nadir perjalanan
Sunyi senyap seakan masa turut
lelap digelap kalap membekap
hingga suasana bungkam
di selembar kelam
Batu nisan tak bernama tertancap
di gunduk tanah merah basah
linangan air mata semesta
setangkup lara buana
Rapalan doa tak henti mengalir
di makam tempat jasad
dikebumikan dalam
peluk erat damai