Aku merajuk pada bulan
di singgasana tempatnya terdiam
akan seulas senyuman
mengembang di ceruk malam
beri seberkas cahya terang
memandu jiwaku agar tak tersesat
di lorong-lorong waktu
mengetuk dan memasuki
pintu-pintu sepi lalu bersembunyi
Aku nikmati silir angin
yang terkadang serasa membelai
namun suatu ketika seperti
keras menampar dalam deru
menyapu helai rambut menjuntai
buatku hanya dapat terkesima
menyaksi langit di atas kepala
di kepung oleh jelaga
menyepuh kelam
Kutatap langit kucandai gemintang
dengan kerling nakal buatku
tak urung terpingkal di antara
seringai taring dan lesung malam
hiburan tersendiri tatkala
gundah merajah dan
resah mendesah di senyap
perlahan merayap dan
rindu erat mendekap
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 03/03/2022