Kupejam netra
kuhadirkan bayangmu
dalam ribuan imaji
menggelitik angan
hingga tergelincir
lalu kugigit ujung bibir
Kesunyian yang
merayap dan mengendap
setubuhi sepotong jiwa
mematukku di paruh waktu
layaknya tengah merangkum
pecahan-pecahan ingatan
Aku merintih perih pedih
lara dan nelangsa menjalin jala
dan aku terperangkap didalamnya
betapa perjalanan masa
menganyam bilah-bilah luka
buat kumeradang jiwa terbang
Pada angan yang kulambungkan
dan pada perut masa maka
terburai remah kenangan
ditombak hingga menggeliat
aku menggelepar kesakitan
namun aku sungguh menikmati
Kupejam mata hela nafasmu
lembut menyapu wajahku
serasa hangat sehangat bara
ingatan di kepala kerap kali
kukipasi hingga membara
hangati gemertak gigil rindu
Kucumbu bayangmu
di sela rindu membuaiku
kuhidu aroma tubuhmu
damai dan tentramankan
huru-hara di kepala serta sukma
dalam pejam mata kau ada
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 01/03/2022