Sepasang kaki kupu-kupu berjinjit
di pualam pagi berlumur mentari
mencetak bayangannya sendiri
tengah meliuk kepakan sepasang
sayap-sayap berwarna biru
Bermandi megah kemilau dalam
kuning keemasan menyepuh
di pentas pagi tak ubahnya menyaksi
pagelaran awali menyibak tirai hari
dengan sorot benderang
Kupu-kupu terus menari
di altar pagi lincah bergerak
kesana ke mari meliuk gemulai
usir getir hempaskan nelangsa
meliuk sebebas-bebasnya
Hingga didera lelah kemudian
melesat dan berkelebat
amat cepat secepat kedipan mata
tak menyisa jejak-jejak pilu
hanya menyirat tarian sendu
Terbang tinggi mungkin ia
rebah di gumpalan awan
atau malah hinggap pada
kelopak bunga seraya memeta
bergulirnya roda masa
Yang selalu tetap sama
mematri tarian kupu-kupu biru
disetiap hari berganti melukis indah
sembunyikan sekeranjang
keluh kesah dan segumpal resah
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 19/02/2022