Tatkala raga terkungkung jeruji besi
sejatinya barulah memahami
hakikat merdeka itu sendiri
mungkin daksa kapan saja
dapat dijebloskan ke dalam
ruang pengap bui dan
membusuk di sana namun
pemikiran serta gagasan
yang terbersit di kepala
tak seorang pun kuasa memenjara
ia bebas liar ditunggangi
sebongkah ingin dalam diri
seraya dihempas dan
dipacunya tali kekang
entah itu ambisi yang nyalanya
laksana api abadi dan
seperti derap sepatu kuda sembrani
ia nikmati kehidupan kendati
mendekam dalam jeruji besi
sebab baginya di mana pun selama
sebongkah pemikiran dan
segudang gagasan tak dikebiri
merupakan surga pikir
yang tak terbantah dan
dan tak dapat ditukar
dengan segenggam intan baiduri
bernama kemewahan
namun ada juga manusia
yang menganggap kebebasan
merupakan harga mati
di mana tak menghirup
udara kebebasan di alam luar
merupakan neraka dunia
yang paling keji
kebebasan hak setiap orang
dan diletakan kedalam
genggamnya dicengkram
erat dan kuat-kuat
kebebasan yang hakiki
buat hidup kian berarti
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 11/01/2022
