Bejana asa teronggok
di sepi menohok
sudut runcing sepi
merupa bilah belati
mengiris tipis
sekerat demi sekerat
aku meringis
di setiap sayat
namun kali ini
tak dihujani tangis
mungkin sumur tempat
menimba air mata
telah surut bahkan
kering lantaran
kemarau panjang di hati
di pojok paling sepi
aku tertegun sendiri
menelusuri rupa sepi
yang telah lama ku akrabi
di sudut paling sepi
aku menyeka genangan nyeri
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 08/01/202