Irama menghentak
picu jantung berdegup
lebih kencang dari biasanya
tubuh-tubuh molek melenting
dalam bingar yang tak henti
gaduh menabuh gendang telinga
buat menggelinjang
seiring bahagia meletup
deting gelas pun beradu
bersulang dalam hiruk-pikuk
kemudian direguk
seteguk demi seteguk
hilangkan setupuk beban
serasa menghimpit
riuh tawa membentur
jiwa-jiwa hambar
mengukir bahagia semu
dalam gelak terbahak
laksana dahak lekat sesaat
pesta belum usai
hingga pagi menjelang
tembok-tembok kedap suara
saksi bisu sepi yang ramai
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 27/12/2021