Kau dan aku seperti berada
di ujung tubir yang paling sunyi
di tengah asa yang acap kali
berkecambah namun dipaksa musnah
dibabat hingga ke akar-akarnya
Takada sepatah kata meluncur
di mana bibir-bibir kita hanya
bisa terkatup seolah terkunci rapat
dan kita pun bergumul dengan
jalan pikiran masing-masing
Kau dan aku dibenturkan
pada realita yang ada
sungguh menohok jiwa
buat lunglai tiada berdaya
bangunan asa porak poranda
Jurang menganga dihadapan kita
begitu dalam dan
serasa menakutkan
buat kau dan aku hanya bisa
saling menatap dari kejauhan
Tanpa bisa bersentuhan
tubir sunyi tak dapat dijembatani
terlebih dilintasi oleh deru ingin kita
tertancap kuat di nadimu nadiku
ingin hidup satu atap namun
Terganjal restu
menghantarkan kau dan aku
di ujung tubir yang paling sunyi
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 17/12/20211