Laksana kuntum mawar segar
dibasuh kilap kristal bening
yang luruh dan bulirnya jatuh
membentur di dahan pagi
Laksana kuntum bunga
merekah indah namun
tersaput selubung tirai misteri
dalam diamnya mengundang tanya
Tak banyak kata terucap
meluncur dari bibirmu nan tipis
yang diam-diam kuamati
setiap pergerakannya
Seperti hela nafas
seperti pasang surut gelombang
seperti getar-getar di jiwa
seperti degup jantung
Namun kali ini kau seakan
kian enggan bicara hanya tergugu
dan tatapanmu pun seakan menabrak
tembok-tembok kaku serta beku
Bicaralah padaku
jangan hanya diam membisu
aku menunggu kata-kata itu
meluncur dari bibirmu
Kau marah....
kau benci...
kau muak...
jangan hanya diam
Utarakan inginmu
nyatakan perasaanmu
agar aku tau maumu
jangan pendam bersama bisu
Di jarum waktu
yang tak berjeda
disunyimu yang tak
riuh bersuara
Aku menunggumu
ucap sepatah kata
agar lenyap resah jiwa
erat merantai asa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 7/12/20211