Seraut wajah purnama
tampak pucat pasi dan seakan
tak bergairah serta kehilangan seri
biasnya perlahan mulai redup dan sayup
terkapar di dipan semesta dan nyaris mati
Bercak getih penuhi
seluruh wajah purnama
yang bersimbah darah seraya
menghitung hela nafasnya pelahan
kian melemah serta denyut iringi pasrah
Purnama bermandi darah
sekujur tubuhnya terbalur merah
seperti tengah terluka teramat parah
ditikam parang kenyataan menghunus
buat tubuh purnama penuh sayatan luka
Menanti terkapar dengan
tubuh lunglai jelang detik-detik
purnama meregang nyawa hingga gelap
tak ada lagi senyum mengembang miliknya
serta bulatan paripurna terangi semesta raya
Yang ada hanya genangan
telaga darah di keruh jagad raya
terpercik merah getih di kelam jelaga
iringi tangisan dukacita di sehelai malam
di isak tangis mengikik dan dengkur jangkrik
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 30/11/20211