Kuhela nafas panjang
menghidu aroma
rerumputan
Terkesima di tepian telaga
bawa sukma berkelana
tak menjejak buana
Silir angin pun menyisir
dengan lembut belai
di sudut selasar
Ketenangan bersemayam
dan mendekam dalam
mulut acap bungkam
Kekisruhan serta keruwetan
menghuni ruas kepala
lamat-lamat
Tercerai - berai selepas melipir
dan menyingkir dari
hiruk-pikuk kota
Aku tertawan di sini dikelilingi
sejuk silir damai merasuk
celah-celah pintu jiwa
Di suatu pagi yang hening
kutatap banyu bening
musnahkan pening
* ) GAS H-1
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 26/11/20211