Sepenggal asaku padamu
seperti tonggak kayu
diam dan kaku
Terpancang setiaku yang
tersia-sia karenamu
penjarah hatiku
Namun tak kunjung lapuk
di makan waktu yang
mengalun sendu
Terpasung rasaku dirantai
jari-jemari waktu
membius asaku
Aku tak ubahnya sebatang
tonggak kayu sejatinya
tetap tegak berdiri
Kendati satu ketika kan
lapuk jua lantaran
diperam masa
Aku menatap beku seraya
membisu dibekap oleh
geliat hasrat
Lama sudah diri menjelma
sebatang tonggak kayu
* ) GAS H-1
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 24/11/20211