Bulir-bulir embun bagai kristal bening
memahkotai dedaunan nan hijau
memberinya sehelai gaun
bersulam kemilau
cantik nian
Indah bias cahaya tertempa surya maka berpendarlah ia kian mempertegas
anggun nan nyata dalam
sebuah paripurna
ciptaan-Nya
Embun bak serpihan mutu manikam
bertengger semarakan sehelai
daun menyulapnya dari
sahaja menjelma
mewah rupa
Namun keindahan yang tersaji dan
terpampang pada sepasang
netra bersifat sesaat dan
tak berlangsung lama
dikudeta panas
Serpihan kaca tercecer di tubuh daun
yang lamat-lamat dibunuh panas
dilumat dengan sorot bengis
hingga bulir embun pun
tewas seketika
Menelanjangi tubuh yang tanpa dihiasi
mahkota terihat amat polos rupa
dengan garis tulangnya
berbentuk menyirip
dan melancip
Panas menyorot garang merampas
mahkota indah yang tersemat
hingga mahkota pun raib
menguap lantaran
habis masanya
Begitu nasib embun dari masa ke masa
jatuh terjerembab hingga pecah
berderai di bentala lalu
ditikam ribuan
belati panas
Nasib tragis bulir embun yang acpkali
dikudeta panas bara surya
hingga lenyap tak
berwujud
rupa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 06/08/2021