Sepi berayun-ayun di bahu waktu
terdengar nafas sunyi melemah
seiring detak sepi kian lesu
Hingga sepi pun tak lama rebah
dan lelap di ranjang waktu
di pembaringan senyap
Sunyi berayun-ayun di pundak masa
dinina-bobokan oleh keadaan
hingga pejam lebih dalam
Sepi adakalanya merupa tajam
setajam tebasan klewang
mengoyak mata sepi
Rasa sunyi terus berayun-ayun
di lengan waktu dalam denyut
yang terhitung satu persatu
Sepi serta para bala tentaranya
anak-anak sepi tak pernah
riuh mencipta gaduh
Pada sepi yang berayun-ayun
di ruas kalbu yang merindu
di bentang asa nan sendu
Sepotong hatiku masih milikmu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 18 Juni 2021 | 07:30