Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pancaroba dan Serpihan Debu Zaman

12 Juni 2021   12:17 Diperbarui: 12 Juni 2021   12:44 167 18
Pancaroba dan Serpihan Debu Zaman

Musim berganti alami pancaroba
panas terik menyengat
membakar legamkan kulit

Membuat tanah rengat
mencetak belah nan dalam
nampak keras dan kaku

Penghujan tiba mencurahkan
air dari gumpalan kelam awan
menaikan debit air keruhnya

Dipintu-pintu air hingga menjelma
banjir memasuki pemukiman tanpa
pandang bulu semua sama rata

Kebagian jatah banjir tanpa
ba-bi-bu meluber hingga menggenang
dan lama surut dilintasi sampah

Dan curut yang tampak tengah asyik
berenang-renang di air nan kotor
serta kawanan kecoak turut serta

Ramaikan banjir yang melanda
wilayah Ibukota tercinta
sejatinya dari masa ke masa

Zaman tak pernah berubah
hanya orang-orangnya saja
yang terus berubah-ubah

Berganti pemimpin
berganti susunan kabinet
berganti si anu si itu si ono

Tetap saja problematika
akan selalu datang menghinggapi
melingkupi dan mengitarinya

Menatap air tergenang serta
menghirup bau busuk menusuk
sampah menyengat serasa nelangsa

Merupa serpihan debu zaman
rindukan sejuk hembus
angin perubahan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun