Ia ibarat bunga di tanam
bermahkota bening bulir embun
berkilau ditempa cahya Mentari
Bak intan baiduri berhiaskan
pendar megahnya seiring
semburat kemilau memukau
Teramat ranum lagi menawan
banyak kumbang-kumbang
menyambangi dan melirik
Penuh bujuk rayu dari mulut
berlumur sejuta tipu daya
kelak membuat hatinya layu
Patah jadi dua serta
hancur berkeping-keping
hingga menyisa serpihan
Ia lebih memilih untuk
dipersunting kesendirian
dan dinikahi kesepian
Sejak itu ia mantapkan hati
lalui putaran waktu
bercengkrama dalam sunyi
Takada sayatan luka menganga
takada tetes air mata kesedihan
takada memar membekas di jiwa
Ia menjelma Pengantin
yang mengabdi pada kesendirian
dan memeluk erat kesunyian