Dililitnya sehelai jarik di tubuhku
persis seperti tengah membawa bakul jamu
tak lelah ibu menggendongku meski
bobot tubuhku kian hari kian bertambah
Membuat tubuhnya agak terbungkuk
dan agak condong kedepan namun
itulah perjungan seorang ibu tak pernah
berkeluh kesah kendati dalam payah
Kerewelan masa kanak-kanak
disikapinya dengan sabar hati
jauh dari gerutu apalagi memaki
betapa beningnya pualam hati ibu
Hari ke hari berada dalam buaiannya
dalam selembar jarik miliknya
merengkuh erat tubuh mungilku
yang senantiasa haus akan kasihnya
Tak ada tempat yang nyaman
selain dalam gendongan
buat aku dapat tertidur lelap mimpikan
kelembutan kasih acap kali mengusap
Ia membawaku serta kemanapun
melangkah memahat jejak-jejak lelah
di antara ayunan langkah serta
bulir-bulir keringat yang terperah
Ibu betapa perjuanganmu serta
keikhlasanmu lalui pasang surut hidup
pahit getir keadaan asam garam kenyataan
menampar dan menyentakku dalam sadar
Ibu aku ingin kembali ke masa kecil dahulu
tatkala kau senandungkan lagu
Anaking Jimat Awaking
seraya kau usap kepalaku
Dan perlahan kau kecup lembut keningku
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 15 April 2021 | 10:32