Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pak Tua Berjanggut dan Bidak Caturnya

13 April 2021   14:05 Diperbarui: 13 April 2021   14:08 1115 15
Pak Tua Berjanggut dan Bidak Caturnya

Terselip sebatang kretek
disela jari nan keriput
sesekali dikernyitkannya dahi
hingga kian bertambah kisut

Seraya sorot mata tajam
setajam tebasan kelewang
menatap cermat langkah bidak
di atas papan kotak-kotak

Tak dibiarkannya lawan
dengan leluasa melahap
bidak catur miliknya dan
menjebol benteng pertahan

Sesekali ia menghela nafas
disertai kepulan asap tebal
setebal hasratnya menangkan
pertarungan sengit duel strategi

Mimik serius terpahat di wajah
di antara helai kumis dan janggut
yang menutupi mulut sesekali
berayun-ayun diterpa angin sepoy

Pak tua teramat lihai memeta
langkah-langkah musuhnya
dengan sangat cermat serta
penuh perhitungan di setiap detiknya

Pikirnya permainan ini harus
diakhiri dengan kemenangan
tak perlu tergesa sebab masih
banyak jurus dapat diandalkan

Guna memukul musuhnya telak
membuat lawan terbelalak
kemenangan berpihak
dan hati kecil bersorak

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 13 April 2021 | 14:05

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun