Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pagi dan Sekeping Syukur

10 Maret 2021   09:34 Diperbarui: 10 Maret 2021   09:42 91 16
Pagi dan Sekeping Syukur

Bulir embun sebening kaca
masih menggantung
di pucuk-pucuk dedaunan

Sebelum akhirnya pecah
menyentuh permukaan tanah
lalu raib di lumat sang surya

Hingga tak bersisa
badan aspal basah dibasuh
hujan menderas semalam

Helai udara sejuk merambat
merasuk indera penciuman
mencuci bersih paru-paru

Sisa-sisa hujan semalam
menggenang di bahu jalan
di muka trotoar di atap genting

Serta di kaca jendela yang berkabut
tebal menghalangi pandangan
diusap dengan telapak lengan

Lirih hati kecil berucap syukur
terima kasih ya Robb hingga hari ini
hamba masih diberi kesempatan

Menghirup nafas kehidupan
menyaksi geliat makhluk-Mu bertebaran
guna mengais kepingan demi kepingan

Rezeki-Mu yang Halal dan Barokah
di atas muka Bumi-Mu
yang Maha Luas tak berbatas


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 10 Maret 2021 | 09:34

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun