Sepi berayun-ayun di dahan hati
di antara malam kian meninggi
Menyeruak lebar pintu sunyi
Seiring Belati waktu bersiap diri
merobek malam nan pekat
mencabik sepi menyayat
Patah ranting-ranting sepi
berguguran ke tanah dedaunan pilu
ditebas tajam Parang hampa
Pohon kehidupan dalam nurani
kian hari kian meranggas tak tersirami
kering kerontang menunggu saatnya mati
Seperti halnya aku hanya menunggu
hingga di batas waktu di ujung masaku
di antara detik tak berjeda
Aku dan senyapnya duniaku
hanya beirisi sorot mata sendu
serta aksara bisu dari bibir yang kelu
Hanya terdengar dahan dan ranting
gemertak disentak gemuruh angin
menampar kesendirian nan abadi
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 06 Maret 2021 | 09:58