Anggun seraut wajah purnama
bersemayam di Langit kelam
tetap cantik kendati dengan
usianya yang tak membilang
Purnama dengan bulatan paripurna
menggantung bak lentera dengan
pijar cahayanya berpendar terangi
daksa bentala dengan memesona
Berpasang netra yang seakan
tiada jemu menatap penuh takjub
kemolekan ragawi milik Juwita Malam
seperti halnya aku yang kerapkali
Purnama demi purnama berlalu
aku masih tetap menggenggam setiaku
menantimu di tepi pantai berpasir landai
namun kau tak jua kunjung datang
Aku dekap berjuta rasa rinduku
di antara lirih hati kecil menyeru namamu
di sela isak tangis tertahan dengan
tatap mata diliputi sendu sesendunya
Nuraniku teramat merindukanmu
ingin merengkuhmu hapuskan
dahaga jiwa yang kian membuncah
menggempur dinding pertahananku
Hingga luruh bulir-bulir bening
dari kedua kelopak mataku
sebening nurani yang mencintamu
dengan segenap asa serta tulusku
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 05 Maret 2021 | 20:49