Purnama dengan bulatan paripurna
anggun bersemayam di kanvas malam
tergularat di antara sapuan kuas
sepekat ampas dalam cangkir kopi
Tubuh Purnama berpendar
dengan pijar tak terlalu benderang
menampakan seraut wajah nan pasi
menyepuh di antara deru gelombang
Ombak tak henti mencium bibir pantai
membelai lembut pasir nan landai
memercik buih putihnya di antara debur
dalam dekap sejuk embus angin segara
Menghidu aroma laut yang khas
melukis raut Purnama di lembar sukma
Purnama sendu seakan enggan kuat berpijar
melemah dipangkuan kelam malam
Selalu saja kulukis sketsa Purnama
dengan mimik wajah berubah-ubah
adakalanya ia bermuram durja dan
ada saatnya merekahkan seulas senyum
Purnama elok rupa bergelayut
di angkasa malam di antara riuh
suara ombak memecah bebatuan karang
menghempaskanku dalam dekap gamang
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 24 Februari 2021 | 13:29