Krekkk... Prakkk....
Suara ranting patah dari dahannya
jatuh terjerembab membentur tanah
terkulai dan teronggok begitu saja
Begitupun helai daun menguning luruh
syahdu mencium lembut kening tanah
dan pagut silir Bayu buat daun melenting
Centil kupu-kupu berjinjit di klopak Bunga
berhias mahkota kristal bening bulir embun
menari merekahkan elok kepak sayapnya
Berduyun-duyun semut rangrang lintasi
dahan membentuk barisan tiada putus
membawa pakan dibawa menuju sarang
Riuh senandung pipit bak seruling
merdu mendayu memanja telinga dengan
sebuah alunan simfoni di beranda pagi
Bening bulir embun sebening kaca bertengger
di daun nan hijau lalu meleleh dan pecah
di tanah terserap musnah di bakar panas
Merona sinar Mentari menyambangi
serambi pagi membuat wajah Buana
indah berseri laksana kuntum bunga
Membiru bentang Lazuardi ditingkahi
parade payoda bak sekawanan anak domba
ditunggangi deru angin menggiringnya
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 11 Februari 2021 | 21:45