Terlepas dari genggaman
Boneka Teddy Bear kesayangan
seraya raut wajah dipenuhi ketakutan
Sorot mata memelas serta cemas
seakan memohon perlindungan
dengan penuh kesungguhan
Tak henti gadis kecil menutupi
wajahnya bersembunyi di ujung lutut
tangan mencengkram erat dan kuat
Ia terus menelungkupkan wajahnya
dengan tubuh tergetar hebat
lantaran takut yang amat sangat
Terdengar isak tangis mengikik
di antara air mata menitik
di antara sela-sela takut mencekik
Sejak bertahun lalu traumatik
merampas ketenangannya
menyisa rasa takut mendera
Hari-hari suram kerap berkelebat
menyelinap menghantui jiwa
yang kian ringkih saja
Sekerat trauma ditoreh orang dewasa
membuat hidupnya bak terpenjara
rasa takut yang tak kunjung reda
Ada amarah tak terkatakan
bertumpuk hingga menjadi gundukan
yang membukit dan sukar untuk dipapas
Sejak saat itu suaranya seperti
tercekat di tenggorokan dan terjepit
di langit-langit ketakutan
Dinding trauma sukar dihancurkan
di antara kepal tinjunya yang lemah
di antara nafasnya yang terengah
Masa anak-anak yang indah
koyak dengan aksi bejad orang dewasa
lenyapkan tawa singkirkan rona bahagia
Tak ada celoteh riang
seperti dendang burung kutilang
yang ada kepak sayap yang tanggal bulunya
Luruh ke tanah dihempas angin
membawa aroma anyir luka yang menganga
seiris trauma bersarang menghuni ruas jiwa
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 11 Januari 2021 | 09:48