Aku ingin kita
kelak di suatu masa
duduk satu meja
bersisian seraya
seruput teh bersama
tanpa perlu banyak bicara
sebab kata-kata
mengalahkan debaran atma
cukup sorot mata
isyaratkan sebentuk rasa
menghuni ruas jiwa
dan cukup kerlingan mata
saling riuh bercanda
dan kitapun dapat membaca
gelagat sesuatu tak biasa
pada sepasang netra
sebab kita telah sama dewasa
hingga dapat menyimpulkannya
suatu pertanda nyata
seiring semerbak aroma
mengecup bekas sayatan luka
lembut mengetuk bilik asmara
membuka tirai selubung hampa
yang tertutup lama
biarkan jiwa melukis pesona
tercipta di antara derai tawa
di antara rindang bahagia
aku menyayangmu dengan rasa
yang tak biasa dan semoga
kelak akan ada sua
memahat kepingan bahagia
menepikan nelangsa
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 06 Januari 2021 | 12:58