Angin bertiup kencang
dahan dan ranting berderak
diguncang kekuatan dahsyat
Tak kasat mata memeta fenomena
gelagat alam terbaca di angkasa
hitam kelam mewarta suatu pertanda
Petir liar menggelepar-gelepar
bak jilatan lidah api menjulur
mencambuk keji daksa Bumi
Nyaring suara Ranting patah
meluncur jatuh ke aspal dihantam
kilat tak segan menyambar
Sementara deru bayu terus
menampar dedaunan hingga
jatuh tersungkur dan terkapar
Angkasa sontak menjerang gelap
sewarna bulu burung gagak hitam
dalam kental selubung pekat
Tak lama kemudian langit menangis
mencipta rintik menitik lalu
menderas bak kain terperas
Menyirami Bentala dengan
kucuran airnya yang meluas
mengalir dalam selokan
Menghanyutkan sampah tersangkut
ditepian comberan menuju hilir
seperti halnya kenangan membanjir
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 05 Januari 2021 | 16:57