Sepasang mata bundar
sesekali mengerjap
menatap dengan berbinar
Bola mata tak ubahnya
jagad raya ditaburi
pendar gemintang
Jemari nan mungil
meraih kuas kemudian
mencengkramnya erat
Diguratnya kuas perlahan
di atas lembar kanvas
yang masih kosong
Sementara sepasang kakinya
dipaksa berjinjit lantaran
postur tubuh nan mungil
Perlahan jemarinya
bergerak bebas meliuk
dengan leluasa ikuti
Kata hati yang bergema
yang gaungnya seirama
selaras torehan kuas
Lengannya tak henti
menggurat lagi dan lagi
sesuka-suka hati
Kendati merupa benang kusut
memahat goresan Abstrak
menyaji sebuah karya
Sudut bibir merekahkan
seulas senyum pertanda puas
menatap dengan seksama
Goresan mimpinya
tertoreh di atas kanvas
seiring kepingan bahagia
Coretan Si Kecil
melukis impiannya
Orisinil dan Abstrak
Justru disanalah letak
kekuatan sebuah karya
tak perlu sempurna namun
Sahaja dalam keaslian
sebuah cita rasa
yang hadirkan jiwa
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 17 Desember 2020 | 22:44