Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Irama Hujan di atas Genting

10 Desember 2020   05:42 Diperbarui: 10 Desember 2020   05:44 181 18
Irama Hujan di atas Genting

Hujan berderai . . .
menimpa atap genting
mencipta riuh irama titik air


Bulir-bulir air berjatuhan
melonjak kegirangan
sejurus kemudian memecah

Di tubuh aspal membujur
rupa aspal sontak kuyup diguyur
mata langit yang tak henti menangis


Cucurkan butiran bening
sebening embun yang hinggap
di daun dan di dahan kehidupan

Di luar hujan masih berderai
kian deras mencucuk dan merasuk
setiap inchi pori daksa Bumi


Langit digelayuti tirai kelabu
dalam selubung pagi yang seakan
mewujud sendu dalam indraku

Hujan menyeduh aroma tanah basah
sebasah tubuh aspal dalam pelukan gigil
lantaran tak jua kunjung reda


Dan aku masih saja
duduk manis di beranda
menatap hujan seraya

Menenun kata mengais aksara
menyusun diksi hingga menjadi
Larik-larik puisi dalam kembara Imaginary


***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 10 Desember 2020 | 05:41





















KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun