Memar di jiwa kian samar
merupa bilur-bilur luka
yang berangsur lenyap
kendati tak sepenuhnya hilang
menyisa bekas sayatan luka
Desember acapkali membawa
serpihan ingatan pada lara
yang kusembunyikan di balik
secuil senyum getir serta
hati nan ketar-ketir
Sejuk angin Desember
berhembus perlahan
membangunkan kenangan
yang lama tertidur lelap
di ranjang ingatan
Berkelebat nyeri hebat
dan luka yang sukar dibebat
lubang di hati tak kuasa disumbat
namun tak ada dendam kesumat
seiring asaku yang sirna dan punah
Desember menggurat memar
tercerabut semua yang telah
tumbuh kuat dan berakar
menyisa segumpal pedih yang
tiada pernah sudi kuratapi lagi
Desember kental menyeduh
aroma luka dari sekeping hati
yang pernah koyak ditikam realita
membentur keras dinding keadaan
Sebilah Belati tajam yang pernah
"Tertancap Mendewasakan AKU"
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 08 Desember 2020 | 19:40