Sorot mata itu tajam
Bak seekorng Elang Pemburu
mengintaiku dengan seksama
Menukik berkelebat dengan cepat
dari ketinggian seakan hendak
menerkamku dengan kuku-kukunya
Sorot mata itu tajam
bak Sebilah Belati menari
terhunus tepat ke arahku
Kemudian menikamku ribuan kali
hingga terkapar dalam diam
di tikam sudut mata nan meruncing
Sorot mata itu tajam
bak ribuan Anak Panah
dihempaskan ke jantungku
Seakan berhenti berdetak
lantaran atma tersentak
luruh dan kemudian koyak
Sorot mata itu tajam
bak Desing Peluru berhamburan
memberondongku buat aku tergugu
Diam seribu bahasa tak kuasa
ucap sepatah kata tetiba kata
terjegal dan tercekat di tenggorokkan
Sorot mata itu tajam
seakan menguliti membuat berdarah
sorot mata itu tak akan mungkin terlupa
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 05 November 2020 | 20:58