Di antara riuh deru
mesin jahit lawas
dijahitnya kain perca
hingga jauh malam
Seraya kepala terangguk
menahan rasa kantuk
sembari sesekali disekanya
mata tua yang berair
Pegal teramat sangat
pinggang serasa patah
lantaran hari ke hari
berkutat dengan kain
Hening malam digaduhkan
suara mesin jahit
ia terpekur seorang diri
duduk di kursi kayu miliknya
Sementara jarum jam
terus merambat naik
dipaksakan diri selesaikan jahitan
pesanan si empunya bahan
Keletihan terpahat
pada lipatan di kening
sambil disekanya bulir keringat
menetes deras di pori malam
Ia gantungkan hidup
dalam ketelatenan
di lipatan malam
dalam jelujur jarum pilu
Menelusup di antara
sela-sela bahan
larut dalam ketekunan
demi lembar rupiah
Di atas upah tak seberapa
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 04 November 2020 | 19:51