Lolongan serigala merobek sunyi
seakan jerit menyayat hati
di antara rintihan pilu
Berbaur dentang pendulum
yang terus berayun-ayun
memecah sepi nan mengigit
Menggema menyentak sukma
melempar pada dimensi waktu
koridor nan amat lengang
Purnama pucat pasi
milik Juwita malam
jatuh di pelataran
Lengang tak ada siapa-siapa
yang ada hanya hening
tanpa secuil bising
Pendulum terus berdentang
teng-teng-teng hingga jauh malam
menghujam hati dengan ribuan rasa sepi
Lamat-lamat kurasakan
kesepian membunuhku
membuat terkapar di tikam belati waktu
Mengerang dalam ruang hampa
sehampa hati sejak kukubur kisahku
di bawah pohon waru
Pendulum akan terus berdentang
bersuara amat lantang
di gigir jarum jam serta beku ruang
Tersaput debu-debu kenangan
tebal setebal harapan
pernah menjadi selaksa permohonan
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 26 Oktober 2020 | 15:11