Angkara menyala
laksana api membakar kayu
meluluh lantakkan semua
hingga tak bersisa
Yang tinggal hanyalah
puing-puing kehancuran
akibat dikuasai emosi sesaat
hingga lepas kendali
Angkara tak ubahnya bara
yang menyala dikipasi angin
terus membara dengan
selubung hawa panasnya
Yang tersisa hanyalah
debu-debu penyesalan
teramat dalam gegara
luapan emosi membuncah
Angkara membuat darah mendidih
otak di kepala bergolak
lagi menggelegak
Gaung murka membahana
Angkara membakar jiwa
membuat naik pitam
hingga gelap mata
dan membutakkan semua
Angkara menyulut bara dendam
yang tak kunjung padam
angkara laksana bensin di sulut api
menjilati hati hingga hilang nurani
***
Hera Veronica
Jakarta | 15 September 2020 | 21:15