Malam Jumat keliwon
menyambangi petilasan
menemui juru kuncen
rela berjalan merangkak
dari awal masuk mulut gua
yang terkesan angker, suram
dan tak terawat menjadi
hunian kelelawar serta ular
Berendam di air telaga
tak lupa membasuh muka
dengan kembang tujuh macam
bersemedi didatangi banyak rupa
namun tetap tak bergeming
teguh dalam keyakinan
demi menang di bursa pencalonan
setanpun dijadikan sekutu
Mendatangi makam keramat tetua
orang yang di anggap berpengaruh
menabur sekar aneka rupa
di atas pusaranya khusyuk berdoa sembari
komat-kamit mengharap berkah meminta
pangkat, jabatan, kedudukkan dan digdaya
berziarah hanya demi hajat terwujud
selepas itu tak terlihat lagi batang hidungnya
Mendatangi Ulama
mencium punggung lengannya
dengan penuh takzim
namun ada udang di balik batu
meminta wejangan mencari muka
demi mendapatkan simpatisan
dan dukungan para alim ulama
setelah itu mabur entah kemana
Mereka yang gila Jabatan
dan rakus akan kekuasaan
tega menista diri dengan
meminta-minta pada selain Tuhan
setanpun di dekati dan dijadikan kawan
pejabat mental rendahan
rela gadaikan mutiara Iman
dan gelontorkan berlian bernama aqidah
***
Hera Veronica
Jakarta | 13 September 2020 | 22:14