Menatap bayangan sendiri di atas permukaan air, memantul laksana cermin dengan riak-riak kecil.
Menjentikkan ujung jari hingga basah tercelup air, beri sejuk merambat pembuluh nadi serta kisi-kisi hati.
Di antara jingga Nabastala di syahdunya rembang petang, di antara pendar kemilau keemasan menyepuh air.
Aku sesap sepi di tebing sunyi di jeram asa, ada sekeping rindu memanggil, elegi sekerat hati dalam denting.
Kaukah itu yang membuatku mengeliat dicumbui rindu yang berlagu seiring simfony sendu hadirkanmu di netraku.
***
Hera Veronica
Jakarta | 03 September 2020 | 19:06