Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pagi, Balai Bambu dan Secangkir Kopi

31 Juli 2020   03:38 Diperbarui: 31 Juli 2020   09:46 570 20
Pagi, Balai Bambu dan Secangkir Kopi

Teronggok manis Balai Bambu
di pelataran rumahku
guna duduk-duduk

Sesekali terdengar derit khasnya
mengikuti gerak tubuh yang
bebas duduk bersila atau kaki di angkat

Seraya bakar rokok
serta nikmati secangkir kopi hangat
dengan masih diliputi kepulan asap

Di temani roti sumbu
hasil petik di kebun sendiri
sambil bercengkrama dengan pagi

Yang selalu datang menyapa
tanpa pernah alpa
ditingkahi riuh kokok ayam jantan

Berbunyi bersahutan di serambi pagi
pertanda tirai kelam malam
baru saja tersingkap

Pagi yang bening selalu memiliki
cerita tersendiri yang di tuang
dalam larik-larik puisi

***
Hera Veronica
Jakarta | 31 Juli 2020 | 03:25

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun