Kubuatkan perahu kertas untukmu
matamu yang jenaka
memperhatikan dengan seksama
seraya tak berkedip
Tak perlu menunggu lama maka
jadilah perahu kertas buatanku
kuberikan padamu lalu
tanganmu yang mungil meraihnya
"Thank You Aunty" ujarmu
dengan sorot mata berbinar bahagia
seperti kemilau mutu manikam
tertempa bias sinar mentari pagi
Kaupun berlarilari kecil
menuju tepi pantai berpasir landai
seraya tanpa ragu
kau larung perahumu di situ
Riuh suaramu menggema
menyapa cakrawala seolah wartakan
kebahagiaan tengah bertahta di hatimu
matamu tak henti menatap
Perahu kertas yang melayari
lautan lepas yang nampak tenang
kian menjauh dan menjauh
lalu hilang dari pandangan
Ah... masa kanakkanak
yang menyenangkan
dengan tawa lepas berderai
dengan bahagia memeluk erat
***
Hera Veronica
Jakarta | 29 Juli 2020 | 18:46