Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Pereda Nyeri

8 Juli 2020   21:29 Diperbarui: 8 Juli 2020   21:25 123 24
Secangkir Kopi Pereda Nyeri

Kita duduk satu meja
seraya menanti Barista tampan
dengan tato di lengan
meracik kopi pesanan

Kita berbincang sesaat
sambil menunggu kopi terhidang
dengan kepulan asap disertai
aroma khasnya menyeruak rongga hidung

Tak lama berselang pesanan datang
aku memesan secangkir kopi pereda Nyeri
terasa pahit di ujung lidah
namun tak seberapa pahit alur hidupku

Senada dgnku kaupun memesan kopi yg sama kopi pahit agak kental
di campur sedikit gula
lebih dominan rasa pahitnya

Tak seberapa pahit
di banding perjalanan hidup
yang tak menyaji kemudahan
bagi jejak langkahmu

Aroma kopi yang kuat
menguar dipenciuman
menggugah hasrat
di antara genangan pekat

Bibirbibir kita mendarat
mencium tepian cangkir menyaji kopi hangat
sehangat bincang kita malam ini
yang diselingi tawa renyah

Lama kita berbincang di Kedai Kopi
tanpa kenal basa basi
bebas menjadi diri sendiri
sejenak lupakan nyeri menusuk di hati

Kita bersulang untuk
Secangkir Kopi Pereda Nyeri
untuk harihari berpeluh
yang kita lalui tanpa keluh

Dan sorat mata kita telah
mengisyaratkan sesuatu
mendeskripsikan getir yang sama
merajam bilik asa

Kita selalu punya cara
untuk nikmati secangkir kopi
lupakan sejenak Nyeri
bercengkrama dalam sunyi

***
Hera Veronica
Jakarta | 8 Juli 2020 | 21:16















KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun