Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku Kehormatanmu

3 Juli 2020   01:01 Diperbarui: 3 Juli 2020   01:02 145 16
Aku Kehormatanmu

Tatkala mereka menyidangku di tengah kerumunan para pembencimu tak ubahnya seorang pesakitan, dengan intonasi suara melengking tinggi. Dengan sumpah serapah, serta caci maki.

Aku hanya bisa terdiam dan terkulai lemah, tanpa sepatah katapun terucap dari bibirku. Pandanganku luruh kelantai seraya butiran-butiran bening perlahan berjatuhan, saat itu juga aku merasakan hatiku Berdarah-darah.

Seperti dihujami ribuan tusukkan pedang, seperti tengah dikuliti hidup-hidup. Seperti di berondong timah panas, seperti di lempar tombak bertubi-tubi. seperti di hempaskan ke dasar jurang yang paling dalam.

Seketika itu juga luka merobek hatimu, mengalirkan merah darahmu. Bangkitkan Amarahmu Kobarkan kebencianmu dan menyulut bara dendam. Katamu mereka harus membayar semua perlakuan
yang ditujukan padaku.

Suaramu terdengar parau dan bergetar hebat nafasmu seakan memburu dan terengah. Tak ada yang boleh melukaimu Ra... membuatmu berurai air mata apalagi sampai menginjak-nginjak kehormatanku.

Masih ucapmu "Kamu kehormatanku Ra...", takkan kubiarkan siapapun melukaimu, membuat hatimu berdarah, membuatmu harus meraskan nyeri yang teramat sangat apalagi sampai meneteskan air mata kesedihan.

Langit Bumi menjadi saksi, perjuangan ini tak akan pernah terhenti. Hingga hembusan nafas terakhirku, demi untuk membahagikanmu, Kau kehormatanku dan itu menjadi Harga Mati!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun