Aksara bisu terserak semua berjejal di otak
berjuta kata berhamburan di ruang benak
lautan tinta tak pernah cukup guna mencipta larik puisi dalam hening semesta
tuangkan isi jiwa pada rahim malam
perihal gelegar rindu yang kejam terajam
sejumput asa terbujur kaku dlm lipatn waktu
rasa damba menjelma laksana bongkahan batu
pori malam tempat mendaratkan lelah
penat teramat sangat tanpa bisa memilah
beranda sunyi hadirkan sekerat kenangan
berputar-putar mengitari bilik angan
meramu rindu yang perlahan menjadi candu
kian melebat tak ubahnya pohon randu
di rantai dan dikalungi sepi tiada bertepi
laksana di ruang pengap tanpa nyala api
pejamlah mata pejam hari telah larut malam
biarkan raga mendekam dalam pelukan alam
dan biarkan mimpi-mimpi tersungkur
dalam tidur yang tanpa dengkur
***
Hera Veronica
Jakarta | 2 Juli 2020 | 02:14