Kau raih ujung dagu
seraya tengadahkan wajahku
hingga padangan kita beradu
sorot matamu lekat menatap mataku
menghujam jantungku
Sontak seketika aku tersipu malu
merona merah pipiku
mengalir deras darahku
terkatup bibirku
lalu kutundukan wajahku
Ah pandainya dirimu
permainkan rasaku
membuat hatiku tak tentu
bergemuruh dadaku
berdebar hatiku
Sungguh aku malu
janganlah seperti itu
risih aku di buat olehmu
tak beraniku menatapmu
kualihkan padanganku
***
Hera Veronica
Jakarta | 22 Juni 2020 | 14:35