Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bangku Taman

20 Juni 2020   20:58 Diperbarui: 20 Juni 2020   21:01 210 14
Bangku Taman

Di bawah temaram cahaya lampu taman
helai daun terpelanting luruh ke tanah
laron-laron riuh beterbangan
mengerubungi pijar dian

Senandung simponi alam nan syahdu
memagut sepotong hati di dera sunyi
seiring Rembulan mengintip
di antara pucuk- pucuk dahan

Sepi yang tak bertepi menasbihkan
kerinduan masih bertahta di relung jiwa
menghempaskan ke dalam jurang kesedihan
seakan nurani di sesaki kekalutan

Aku masih kerapkali menjejaki taman ini
duduk terpaku menatap wajah purnama
yang pucat pasi seiring seringainya memudar
menatap dingin dan beku kearahku

Aku masih terpekur duduk sendiri
memunguti serpihan-serpihan
kenangan yang terserak
di antara tapak kaki

Kukantongi dengan sangat hati-hati
seraya menikmati desau angin
menabuh daun-daun perlahan
terpelanting mencium tanah basah

Aroma tubuhmu masih lekat di bangku ini
aku sungguh sangat mengenali
meski kau tak lagi di sisi
menjelma dalam keabadian sebentuk rasa

Yang tak pernah pupus di gerus
laju sang waktu
aku yang senantiasa
memeluk erat kenangan

***
Hera Veronica
Jakarta | 19 Juni 2020 | 20:43

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun